• Jum. Apr 18th, 2025

SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SWADIRI INDONESIA

GAGASAN HILIRISASI PADI GOGO DITERAPKAN PADA KOPERASI DESA MERAH PUTIH

Nasional, PristiwaIndonesia.Com

Hilirisasi Padi Gogo adalah rangkaian proses mulai dari pengolahan lahan pertanian lahan kering, budidaya, panen, gabah diolah menjadi gabah kering untuk menghasilkan beras, pekejing dan distribusi produk kemasan. Tujuan utama dari Hilirisasi padi gogo adalah untuk meningkatkan nilai ekonomi sebuah komoditi, menciptakan lapangan pekerjaan, mensejahterakan petani, membangun perekonomian, memperkuat ketahanan pangan dan meraih swasembada beras.

Agar tercapai swasembada beras, pemerintah perlu memproduksi beras sekitar 35 atau 36 juta ton per tahun, dengan konsumsi beras nasional per bulan sebanyak 2,6 juta ton, jika dikalkulasi maka kebutuhan konsumsi beras nasional per tahun sebanyak 31 juta ton, tapi perlu juga dipertimbangkan bahwa adanya pertumbuhan jumlah penduduk per tahun sekitar 2 sampai 3 juta orang dan karena waktu panen tananan padi 3 bulan dan musim tanam maksimal 3 kali pertahun maka perlu ada buffer stok untuk menunggu panen, dipersiapkan beras sebanyak 5 juta ton.

Data BPS mengenai produksi beras per tahun selama 5 tahun terakhir rata-rata produksinya adalah 31 juta, tapi produksi beras tahun 2024 turun menjadi 30,3 juta ton. Untuk data Impor beras tahun 2023 dan 2024 sebanyak 3 juta ton dan 4,5 juta ton.

*Pertanyaan sekarang adalah apakah tahun 2025, tahun 2026 dan seterusnya Indonesia bisa meraih swasembada beras ?*

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pemerintah yang dapat mempengaruhi swasembada beras, antara lain adalah berapa konsumsi kebutuhan beras nasional, produktivitas beras, stok beras, jumlah penduduk, luas lahan sawah yang sudah beralih fungsi, jumlah petani, perubahan iklim termasuk peran penyuluh pertanian dan kebijakan pemerintah di bidang pertanian.

Pemerintah lewat Kementerian Pertanian sudah membuat target produksi beras tahun 2025 sebanyak 34 juta ton, target produksi beras tersebut dibuat sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam meraih swasembada beras.

*Bagaimana Keberadaan Koperasi Desa Merah Putih dalam meraih swasembada beras ?*

Salah satu cara untuk memproduksi beras secara nasional adalah pembentukan sebanyak 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih, Hilirisasi padi gogo perlu dilakukan secara bersama-sama dan gotong royong, asal pemerintah memberikan ijin kepada petani untuk menggarap lahan tidur atau lahan pemerintah yang berada di desa.

Presiden Prabowo Subianto juga telah menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2025 tentang Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya pemerintah untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada beras dan pembangunan perekonomian dari desa.

Hilirisasi Padi Gogo secara nyata bisa sinergi dengan pemerintah untuk mencapai target produksi beras sebanyak 34 juta ton, pemerintah dalam memproduksi beras jangan hanya mengandalkan padi sawah saja, saat ini produksi beras dari padi sawah sudah terbatas sehingga potensi padi gogo yang ditanam di lahan kering perlu diberdayakan.

Selain tercapai swasembada beras, Hilirisasi padi gogo yang dilaksanakan pada Koperasi Desa Merah Putih bisa membuka lapangan pekerjaan, mensejahterakan anggota Koperasi Desa Merah Putih, membangun perekonomian di suatu daerah

Hilirisasi padi gogo pada Koperasi Desa Merah Putih bisa terlaksana jika pemerintah memberikan ijin menggarap lahan pemerintah kepada petani, tanpa adanya lahan maka Hilirisasi padi gogo pada Koperasi Desa Merah Putih sulit terlaksana.

Masalah utama petani di negara kita adalah adalah masalah lahan, saat ini hanya 25 persen petani yang memiliki lahan, itupun lahannya tidak luas dan 75 persen petani lainnya adalah petani penyewa lahan, petani penggarap dan buruh tani. (RED)

Penulis :
Tonny Saritua Purba
– Pokja Bidang Tani dan Nelayan DPP Partai Golkar
– Ketua Bidang Tani dan Nelayan Depinas SOKSI
– Alumni IPB University

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *