JAKARTA – SOKSIMEDIA.COM |
Kesamaan fashion menulis dan travelling, sebagaimana dimiliki alumni asrama putri Ratnaningsih-UGM, potensial berkontribusi bagi pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di tanah air. Demikian Vinsensius Jemadu, Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta, 31/01/2023.
Vinsen menyampaikan harapan dan keyakinan itu sembari mengingatkan “De Trips”, buku antologi ke-empat karya alumni Ratnaningsih. Buku kumpulan kisah perjalanan pribadi 26 penulis ini telah dilaunching oleh Vinsen Jemadu pada tanggal 28 Desember 2022.
Apabila wisatawan mengabadikan apalagi membukukan kisah perjalanan, kesan dan harapannya terhadap suatu destinasi wisata, tentulah hal itu sangat bermanfaat. Bermanfaat sebagai sarana sosialisasi dan informasi pelestarian atau penyempurnaan suatu destinasi wisata. Calon pengunjung seringkali membutuhkan informasi selengkapnya tentang suatu daerah yang hendak dikunjunginya, lanjut pejabat karier tersebut.
Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang paling terdampak akibat pandemi. Pencabutan PPKM merupakan angin segar untuk mendorong aktivitas mobilitas masyarakat dan pergerakan wisatawan. “Kita gelorakan kampanye kementerian: ‘..di Indonesia saja..’ Kita mendorong masyarakat untuk berwisata di Indonesia saja karena memang alam budayanya luar biasa indah, tidak kalah dengan luar negeri,” kata Vinsen bersemangat.
Ia melanjutkan bahwa perkembangan pariwisata paska pandemi akan semakin personalize, localize, costumize bahkan juga semakin kecil ukurannya. Di sisi lain muncul pula trend kesadaran akan pentingnya sustainability atau keberlanjutan menjaga kelestarian, dan enlightmen dengan mengedukasi masyarakat setempat.
Vinsen berharap agar buku berikutnya bicara soal Desa Wisata. Desa Wisata merupakan program unggulan yang saat ini mengalami peningkatan kunjungan yang sangat signifikan, 30 sampai 50 persen, jelasnya. Kita berharap nanti bukan Indonesia yang membangun desa tetapi Desa Wisata yang membangun Indonesia, pungkas Vinsen.
Sementara itu, dalam pengantarnya pada “De Trips”, Dubes RI untuk Prancis, Mohamad Oemar mengatakan “…kemampuan penulis menyajikan keunikan beragam lokasi secara enak dan komunikatif mampu memunculkan aura khas destinasi wisata.” Harapan Oemar itu ternyata memicu tekad tim penulis Ratnaningsih yang dimotori oleh Asih Wardhani untuk segera menulis buku antologi ke-lima. Tentu kerjasama dan kekompakan tim penulis sebagaimana ditunjukkan oleh Sitti Noor Zaenab, Ary Sri Lestari, Atut Soeroyo, Mildawani, Wawalitha, Irin Kusdarini, Lafi Tauchida dan penulis lainnya menjadi modal dasar untuk terus produktif. (*)
RED BID.KOMINFO SOKSI