Bekasi – Soksimedia.com
Seorang oknum yang mengaku sebagai wartawan diduga melakukan pemerasan terhadap seorang pedagang di wilayah Bekasi. Modusnya, oknum tersebut menakut-nakuti korban dengan ancaman akan memberitakan usaha sang pedagang secara negatif apabila tidak memberikan sejumlah uang.
Menurut keterangan korban, oknum tersebut awalnya datang memperkenalkan diri sebagai wartawan dari sebuah media. Ia kemudian menuding usaha korban tidak memiliki izin lengkap dan berpotensi diberitakan. Untuk “mengamankan” agar pemberitaan tidak muncul, korban diminta menyerahkan uang sebesar Rp2 juta.
“Dia minta uang, katanya kalau tidak diberi nanti usaha saya diberitakan macam-macam. Karena takut, saya akhirnya terpaksa ingin mentransfer uang namun saya berpikir lagi dan akhirnya saya membatalkan memberikan Rp2 juta,” ungkap pedagang tersebut.
Kasus ini menambah daftar praktik oknum yang menyalahgunakan profesi wartawan untuk kepentingan pribadi. Tindakan tersebut mencoreng nama baik dunia pers yang seharusnya mengedepankan fungsi kontrol sosial dan menyajikan informasi yang benar kepada masyarakat.
Ketua organisasi kewartawanan di Bekasi mengecam keras tindakan tersebut. Ia menegaskan bahwa wartawan tidak boleh melakukan praktik intimidasi maupun meminta uang dalam bentuk apapun kepada narasumber atau masyarakat.
“Ini jelas bukan praktik jurnalistik. Kalau ada yang mengaku wartawan lalu minta uang, itu adalah pemerasan, bukan kerja pers. Kami mendukung aparat penegak hukum untuk menindak tegas oknum-oknum seperti ini,” tegasnya.
Hingga kini, kasus dugaan pemerasan ini masih dalam tahap pengaduan. Aparat kepolisian diminta segera menindaklanjuti laporan agar perbuatan serupa tidak terus berulang dan meresahkan pedagang maupun masyarakat di Bekasi. (Tim/Red)