• Rab. Okt 15th, 2025

SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SWADIRI INDONESIA

SOKSI Apresiasi Presiden Membasmi Mafia dan Mega Korupsi

JAKARTA — Ketua Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Ferry Juan, SH, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Presiden Prabowo Subianto atas komitmen dan keberanian politiknya dalam memberantas mafia ekonomi dan mega korupsi di Indonesia. Pernyataan ini merespons penetapan Riza Chalid sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung pada 11 Juli 2025 dalam kasus mega korupsi minyak Pertamina, yang dinilai sebagai langkah besar dan bersejarah dalam penegakan hukum nasional.

“Ini adalah momentum luar biasa. Selama dua dekade, rakyat menunggu keadilan ditegakkan atas nama kebenaran terhadap sosok yang disebut sebagai gembong mafia migas, Riza Chalid. Kini akhirnya, di bawah Presiden Prabowo, negara hadir melawan kejahatan yang selama ini terlindungi jejaring kekuasaan,” ujar pengacara kondang yang sering tampil melankolis, Ferry Juan kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/7/2025).

Menurut Ferry Juan, penetapan Riza Chalid sebagai tersangka adalah simbol bahwa era impunitas telah berakhir. Ia menyebut langkah ini sebagai bentuk keberpihakan nyata negara kepada rakyat dan perwujudan kepemimpinan tegas ala “Sang Macan Asia”.

“Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga ke mulut macan. Inilah saatnya negara menunjukkan taringnya. Ini bukan hanya soal penegakan hukum biasa, tapi pesan keras dan jelas bahwa era perlindungan terhadap para penghisap uang negara sudah selesai,” tegas Ferry Juan, pengacara senior yang juga menjabat Ketua Umum DPP Baladhika Karya SOKSI.

Langkah Awal Revolusi Anti-Korupsi Nasional

Ferry Juan menyatakan bahwa pengungkapan kasus ini harus menjadi starting point revolusi antikorupsi secara nasional. Kasus Riza Chalid menurutnya bukanlah kasus tunggal, melainkan bagian dari jaringan mafia besar yang telah menyusup ke berbagai institusi negara.

“Ini adalah pertarungan panjang melawan mafia migas, mafia tambang, narkoba, tanah, keuangan, proyek, CSR fiktif, dan bahkan manipulasi audit oleh lembaga tinggi negara. Mafia bukan hanya di luar pemerintahan, tapi sudah merasuk ke jantung kekuasaan,” ujarnya.

Ferry mengapresiasi keberanian Kejaksaan Agung yang didukung Perpres No. 66 Tahun 2025, termasuk sinergi pengamanan bersama TNI, sebagai bentuk nyata bahwa penegakan hukum ke depan akan menyasar siapapun tanpa pandang bulu, bahkan jika pelakunya adalah pejabat tinggi negara.

“Tidak peduli apakah ia menteri, jenderal, anggota DPR, pejabat BUMN, semua harus tunduk pada hukum. Tidak ada yang kebal. Tidak ada yang lolos. Tidak ada yang ditukar. Ini bukan soal membersihkan nama, ini soal menyelamatkan bangsa,” tandasnya.

Tegaskan Posisi SOKSI sebagai Kekuatan Ideologis

Menanggapi pertanyaan apakah sikap keras SOKSI ini akan memicu resistensi dari elite politik tertentu, Ferry dengan tegas menjawab bahwa SOKSI tidak gentar. Ia menyatakan SOKSI tetap berpegang teguh pada nilai dan sejarah perjuangannya sejak didirikan oleh Mayjen TNI (Purn) Prof. Dr. Suhardiman pada 1960, dengan dukungan penuh TNI AD di bawah Panglima Letjen Achmad Yani.

“SOKSI bukan ormas pragmatis. Kami bukan penonton dalam perjuangan Presiden Prabowo memberantas korupsi dan mafia. Bung Ali Wongso, Ketua Umum kami, selalu mengingatkan bahwa SOKSI adalah organisasi ide dan pengabdian. Kami harus membela negara dari pengkhianatan mafia,” tegas Ferry.

Ia juga menekankan bahwa Partai Golkar, yang dilahirkan bersama oleh SOKSI dan dua Tri Karya lainnya, semestinya tetap setia pada misi pemberantasan korupsi dan penyelamatan negara.

Jawab Kekhawatiran Publik: Ini Bukan Rotasi Mafia

Ketika ditanya soal kekhawatiran publik bahwa langkah ini hanya rotasi dari “mafia lama ke mafia baru”, Ferry menepis anggapan tersebut. Ia menyebut hal itu sebagai pandangan negatif yang berlebihan dan tidak produktif.

“Jangan dulu berpikir negatif. Kita harus percaya bahwa Presiden Prabowo tahu persis apa yang harus dilakukan demi kepentingan bangsa. Ini bukan soal mengganti aktor, tapi soal memusnahkan sistem mafia yang telah menghisap kekayaan negara,” katanya.

Ajakan Kawal dan Dukung Gerakan Bersih-Bersih Negara

Di akhir pernyataannya, Ferry Juan mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk media dan masyarakat sipil, untuk aktif mengawal dan mendukung langkah pemerintah. Ia berharap penegakan hukum ini bukan hanya menghukum pelaku masa lalu, tetapi juga menjadi fondasi untuk mencegah lahirnya mafia baru.

“Kalau gerakan ini konsisten dan tak kenal kompromi, kepercayaan rakyat akan melonjak, dan dukungan politik nasional akan semakin solid. Mari kita kawal bersama sampai tuntas demi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (RED)

Bid.Kominfo_Soksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *