• Rab. Okt 22nd, 2025

SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SWADIRI INDONESIA

Alasan Tagih Uang Asrama, Oknum Dosen Prodi Perawat Kesehatan Kab.Tapanuli Tengah Lecehkan Mahasiswi

ByMTPM 01

Okt 22, 2025

Kab.Tapanuli Tengah | SoksiMedia.Com 

RS seorang Dosen ASN di Politeknik Kesehatan Medan UPT Prodi Perawat Kesehatan Tapanuli Tengah mencoba lakukan perbuatan pelecehan seksual terhadap Mahasiswi berinisial SR.

Menurut sumber yang layak dipercaya, kejadian memalukan dunia pendidikan tersebut bermula saat RS menagih uang asrama pada SRI yang sudah menunggak beberapa bulan, namun Mahasiswi tersebut belum bisa melunasinya disebabkan ekonomi keluarga yang sedang tidak stabil.

Oleh RS si Mahasiswi dibawa keruang kerja nya dengan dalih membuat surat pernyataan untuk disampaikan ke Medan sebagai induk perguruan tinggi tersebut.

“Kalau memang belum bisa bayar sekarang kamu harus buat surat pernyataan untuk disampaikan ke Medan” begitu kira kira ucapan RS saat itu, ujar sumber meniru ucapan RS sang Dosen bejat itu.

Tanpa merasa curiga, Mahasiswi tersebut menurut ke ruang kerja RS, ketika hendak menandatangani surat tersebut lah aksi biadab RS dimulai, berawal dari memegang tangan hingga menarik tubuh korban hingga ter duduk di pangkuannya.

Ketika hendak berusaha lebih jauh dengan mencoba meremas dada korban, Mahasiswi tersebut spontan menolak dan berlari keruang Dosen lain dan bersembunyi di bawah meja dengan penuh ketakutan.

Meski kedua belah pihak telah bersepakat melakukan perdamaian yang dimediasi oleh pihak Polres Tapanuli Tengah namun trauma mendalam masih menyelimuti korban.

Sebagai mana diberitakan sebelumnya RS yang ditemui di Pos Satpam Kampus Prodi Perawat Kesehatan Tapanuli Tengah yang membenarkan adanya perdamaian di Polres Tapteng  antara dirinya dengan Mahasiswi berinisial SRI beberapa waktu lalu.

Hal yang sama juga diakui ibu korban saat ditemui awak media, Rabu (22/10) di rumahnya di Sibuluan.

“Benar sudah ada perdamaian dengan oknum RS dengan kami. RS mengakui perbuatannya dihadapan polisi dan bersedia membayar ganti rugi” ujar ibu korban.

Sementara itu, ditempat terpisah pemerhati Pendidikan Tapanuli Tengah Wilmat Pasaribu mengecam keras perbuatan Oknum Dosen tersebut yang sudah merusak citra pendidikan.

“Seorang pendidik mestinya menjadi bapak asuh para Mahasiswi nya, bukan malah jadi predator yang menghancurkan masa depan mereka”, ujar Wilmat.

Lebih lanjut dikatakannya, jika dia juga sering mendengar jika kejadian ini bukan kali pertama dilakukan Oknum tersebut terhadap Mahasiswi, hanya saja selama ini belum ada Mahasiswi yang berani bersuara.

Untuk itu ia meminta kepada yang berwenang agar memberikan sanksi tegas kepada Oknum dosen bejat tersebut, baik sanksi disiplin hingga pidana, pinta Wilmat. (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *